Khasiat Asam Jawa

Tuesday, May 20, 2008

Nama lain dari asam jawa ini adalah

· Tamarindus indica

· Tangkal asem (Sunda)

· Celagi

· Acem

Nama ilmiah tanaman ini adalah Tamarindus Indica L., dan termasuk familia atau suku Leguminosae. Tanaman ini berbuah sepanjang tahun, diperbanyak dengan biji atau secara vegetatif. Buahnya dapat dibuat sirup, kembang gula, bumbu masak, manisan atau ramuan obat tradisional.

Kandungan kimia Asam Jawa

Kulit biji tumbuhan ini mengandung phlobatannin sekitar 35%, sedangkan biji mengandung pati dan albuminoid. Buahnya mengandung senyawa kimia antara lain : asam anggur, asam appel, asam sitrat, asam suksinat, asam tartarat dan pektin. Juga didapati adanya gula invert.

Khasiat Asam Jawa

Mengatasi Sukar Tidur

Ambil daun asam secukupnya, keringkan lalu dipakai pengisi bantal kepala. Tidulah dengan bantal ajaib ini, memang aneh, tapi buktikan saja maka anda bisa terlelap.

Mencegah Rambut Rontok

Buah asam yang sudah tua dicampur sedikit air, dipakai untuk mengurut kulit kepala lalu rambut dicuci bersih dengan shampo.

Gatal-Gatal atau Biduran

Asam kawak sebesar telur ayam, umbi temulawak, gula aren dan 2 gelas air, direbus sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum.

Rematik/Bengkak karena terpukul

Ambil sinom atau daun muda asam secukupnya dan rimpang kunyit ditumbuk halus lalu diseduh dengan sedikit ari panas lalu dipakai menurap bagian yang sakit. Atau bisa memakai buah asam tanpa biji dilumatkan seperti bubur, panaskan sebentar lalu dipakai menurap bagian yang sendi yang sakit.

Penggunaan lain :

1. Daun muda yang digiling bersama kunyit, dapat dipergunakan sebagai obat kompres penyakit rematik, bisul, dan eksim.

2. Daging buah yang sudah dikupas ditambah dengan sedikit garam, kemudian disimpan dalam tempat tertutup dan kering (makin lama disimpan akan makin baik), kemudian beri sedikti air dan diminum. Ini dapat digunakan sebagai obat pencahar dan penurun panas.

Orang yang sedang hamil tidak boleh minum, sebab bisa mengakibatkan keguguran.

3. Biji ditumbuk dapat dipergunakan sebagai obat borok, dengan cara menempelkan hasil tumbukan biji pada borok.

4. Daging buah setelah dikupas ditambah temulawak, ditambah gula aren kemudian direbus, airnya diminum sebagai obat sariawan dan gatal-gatal.

5. Daunnya dikunyah/ditumbuk, kemudian ditempelkan pada luka, dapat mempercepat sembuhnya luka.

6. Daunnya direbus selama lebih kurang ¼ jam, airnya dapat dipergunakan sebagai obat demam.

7. Kulit batang pohon asam jawa ini direbus selama ½ jam, kemudian airnya diminum sebagai obat anti asma.

Perbanyakan

Tumbuhan ini bisa diperbanyak dengan cara menyetek, pencangkokan maupun dengan jalan menyemaikan bijinya. Adapun cara penyemaian biji adalah sebagai berikut. Terlebih dahulu kita sediakan beberapa tempat boleh berbentuk segi empat (kotak), bulat, ataupun segi lima, segi enam. Kotak-kotak semai itu kemudian kita isi pasir, lalu biji kita semaikan dalam kotak sesuai yang sudah kita sediakan. Setelah tinggi semai mencapai 10 cm atau lebih, barulah dipindahkan ke kebun atau ke lain tempat yang sesuai untuk pertumbuhannya.

Klasifikasi Tanaman Obat

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan POM Republik Indonesia Nomr HK.00.05.4.2411 tanggal 17 Mei 2004, berdasarkan cara pembuatan serta jenis klaim penggunaan dan tingkat pembuktian khasiat Obat Bahan Alam Indonesia dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yakni:

1. Jamu

Adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (data empirik). Klaim penggunaan sesuai dengan jenis pembuktian tradisional dan tingkat pembuktiannya yaitu tingkat pembuktian umum dan medium. Jenis klaim penggunaan harus diawali dengan kata-kata; ”Secara tradisional digunakan untuk ......”, atau sesuai dengan yang disetujui pada pendaftaran.

2. Herbal Terstandar

Adalah sediaan yang memenuhi kriteria aman, klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah, telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang dipergunakan dalam produk jadi, memenuhi persyaratan mutu yang berlaku. Klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian yaitu tingkat pembuktian umum dan medium.

3. Fitofarmaka

Adalah sediaan dengan persyaratan aman, klaim khasiat berdasarkan uji klinis, telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang dipergunakan, dan memenuhi persyaratan mutu yang berlaku. Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian medium dan tinggi.






Telur Palsu dari Cina.: Benar atau Rumor?

Tuesday, May 13, 2008

Berikut adalah email yang sering sekali di forward berkenaan dengan telur palsu dari Cina:

WELEH.. WELEH.. WELEH...!

Makanan Palsu China Menjadi Sorotan di Korea

Anda sulit membedakan keasliannya!

Seorang pekerja tidur di atas krat-krat telur di sebuah pasar grosiran di Beijing , China . Beberapa media utama di Korea telah memberitakan proses pembuatan telur-telur tiruan di China , yang mana telah menggemparkan dan menyebabkan

kekhawatiran besar di antara penduduk Korea. Baru-baru ini, produk-produk tiruan China telah menjadi sorotan di Korea . Beberapa media arus utama Korea telah memberitakan proses pembuatan telur-telur tiruan di China , yang telah menggemparkan dan menyebabkan kekhawatiran besar di antara penduduk Korea .

Pada 1-2 September lalu, Munhwa Broadcasting Corporation (MBC) menayangkan sebuah dokumenter berjudul, "Hidup tanpa produk-produk buatan China”. Acara tersebut menelusuri kehidupan tiga keluarga di Korea Selatan , AS , dan

Jepang yang menolak menggunakan produk-produk buatan China . Tayangan ini juga berbicara mengenai telur-telur buatan yang merajalela di China, acara ini telah menarik perhatian publik Korea .

Menyusul acara tersebut, koran nomor satu Korea, Chosun Ilbo, telah menerbitkan sebuah artikel berjudul "MBC Special mengekspos telur-telur tiruan buatan China," melaporkan secara rinci bagaimana telur-telur tiruan itu dibuat.

Dong-A Ilbo, koran Korea lainnya, pada 14 Agustus 2007 juga telah menerbitkan sebuah laporan berjudul "Telur-telur buatan dari China dibuat dari bahan-bahan kimia telah muncul di pasaran".

Se-persepuluh harga menurut laporan dari Chosun Ilbo, karena peningkatan tajam harga-harga makanan di China, telur-telur buatan, yang dibuat hanya dari bahan kimia tanpa bahan alami, telah muncul di Kota Zhengzhou, Provinsi Henan. Mr. Wang, yang menjalankan sebuah perusahaan yang membuat bahan tambahan makanan, menjelaskan bagaimana telur-telur tiruan itu dibuat. "'Putih telur' dibuat dengan melarutkan sodium alginate dalam air. Larutan tersebut akan terlihat seperti cairan bening yang kental dan sulit membedakannya dengan putih telur yang sebenarnya.

"'Kuning telur' dibuat dengan menyekop suatu carian dengan pigmen kuning dan memadatkan serokan cairan tersebut ke dalam larutan kalsium klorida. Akhirnya, 'putih telur' dan 'kuning telur' dibungkus ke dalam 'kulit telur' yang dibuat dari kalsium karbonat. "Jika ditambahkan tepung kanji atau bubuk kuning telur pada 'kuning telur' tersebut, tekstur dari sebuah telur buatan setelah dimasak hamper identik dengan telur yang sebenarnya. Wang mengatakan hanya menghabiskan 0,55 yuan (0,07 dolar AS) untuk membuat lebih dari 2 butir telur, kurang dari sepersepuluh harga telur yang sebenarnya di pasaran (0,8 dolar AS). Bahan utama dalam telur-telur buatan tersebut adalah bahan tambahan makanan, getah damar, kanji, pengeras, dan pigmen-pigmen. Konsumsi yang berlebihan atas bahan-bahan tersebut akan merusak perut dan menyebabkan gejala-gejala seperti kehilangan ingatan dan keterlambatan mental, dll.

Korea Dikecewakan :

Dokumenter khusus dan laporan berita tersebut telah menuai perhatian dan kegemparan di tengah penduduk Korea . Banyak orang Korea menyatakan bahwa meskipun produk-produk buatan China seperti pakaian, elektronik, dan lain-lainnya terbilang murah dan telah membawa kenyamanan bagi hidup mereka, kualitas dan keamanannya sungguh mengkhawatirkan.

Belum lama ini, berbagai mainan buatan China telah ditarik dari rak-rak supermarket karena cat pada mainan tersebut mengandung sejumlah logam berat yang sangat tinggi dan dapat mengancam keselamatan anak-anak.

Kursus Membuat Telur Buatan Diiklankan Secara Online di China Fakta telur buatan bukanlah hal baru di China . Kursus-kursus latihan untuk "membuat telur buatan" tersebar luas di Beijing, Provinsi Henan , Shandong , Hebei dan Guangdong. Seorang wartawan Epoch Times telah melakukan pencarian di Internet dan menemukan banyak iklan seperti itu. Kelas-kelas dilakukan dari satu sampai dua hari dan biayanya berkisar antara 300 sampai 800 yuan (40-100 dolar AS).

Sebuah pusat latihan tertentu di Kota Shangqiu mengajarkan teknik pembuatan telur buatan dan memberikan cetakan gratis dalam kursus tersebut. Pusat latihan tersebut menjamin bahwa "Anda sulit dapat membedakan bentuk dan rasa antara

produk kami dengan telur yang sebenarnya."

Email di atas bercerita mengenai telur ayam palsu yang banyak diproduksi di Cina dan di pasaran berharga sekitar setengah kali harga telur asli. Pesan tersebut menjelaskan bahwa telur palsu diciptakan dari bahan-bahan kimia, termasuk gelatin, asam benzoat, material penggumpal, tawas dan "air ajaib". Pesan tersebut juga memperingatkan bahwa yang memakan telur palsu akhirnya bisa menyebabkan dementia karena tawas yg digunakan dalam proses produksinya.

Versi cerita ini sudah beredar di berbagai blogs dan forum dan sudah beredar via email selama beberapa tahun. Cerita mendapat semakin banyak perhatian sesudah diterbitkan di Consumerist.com pada Mei 2007.

Consumerist.com mendasarkan ceritanya pada laporan di "Internet Journal of Toxicology"(IJT). Tetapi, artikel di blog What Tian Has Learned mendiskusikan cerita secara detail dan akhirnya memutuskan bahwa cerita ini adalah hoax (tipuan). Seorang pembaca artikel menghubungi redaktur IJT, yang menjawab bahwa telah terjadi kesalahan dalam publikasi cerita tersebut, dan saat ini cerita tersebut sudah dihilangkan.

Artikel di Consumerist.com memang terhubung dengan versi laporan asli yang diarsipkan di IJT, tetapi ternyata robot.txt pada IJT memblock cerita "Telur Palsu" tersebut dan artikel yang diterbitkan lebih dulu lainnya sehingga tidak muncul lagi pada muncul di arsip internet IJT. Consumerist.com pun mengakui bahwa cerita mungkin menjadi tipuan.

Desas-desus mengenai telur buatan di Cina mungkin berasal dari artikel berita Cina 2004. Menurut artikel Xinhua News Agency yg dibitkan pada tgl 28 Desember 2004, seorang pedagang kaki lima menjual telur yang ternyata "buatan” kepada seorang penduduk Handan. Uji terhdap telur tersebut mengungkapkan bahwa telur palsu dibuat dari kalsium karbonat, zat tepung, damar, gelatin dan produk kimia lain.

Dalam artikel tersebut juga terdapat foto, yang menurut dugaan, menunjukkan salah satu telur palsu yang ditampilkan bersama telur asli. Tetapi, tidak ada penjelasan di foto tersebut mana telur yang asli dan mana telur yang palsu. Mungkin referensi-refernsi di bawah artikel ini dapat menjadi pedoman Anda lebih lanjut.

Logikanya, kejadian seperti yang digambarkan sangat tidak masuk akal bisa terjadi. Tapi, jika memang hal itu terjadi, tidak ada bukti yang cukup kuat bahwa pembuatan dan penjualan telur palsu di Cina tersebar sangat luas, bahkan dapat dijadikan kursus pelatihan pembuatan telur yang sama sekali tidak dapat dibedakan dengan telur asli yang kelas tinggi sekalipun. Jika memang benar, seharusnya cerita seperti itu dapat menyedot perhatian dunia untuk pemberitaannya.

Sebaiknya diperhatikan bahwa gambar telur pada artikel yg dimuat di Xinhua News Agency dengan cepat terungkap sebagai telur palsu karena selama pemasakan, kuning telur dan putih telur bercampur, telur menjadi sangat keras sesudah direbus dan tidak berbau seperti telur asli.
Sebaliknya, gambar telur palsu di versi berikutnya pada cerita tersebut menunjukkan telur bisa dimasak seperti telur asli dan memiliki rasa yang mirip. Sangat tak mungkin bahwa telur yang dibuat dari “ramuan” bahan kimia, termasuk tawas, akan memiliki rasa dan bau yang sukar dibedakan dengan telur asli.

Selain itu, gambar metode produksi telur palsu nampak cukup padat karya yg membuat curiga. Sesudah memasukkan biaya bahan dan waktu yang dihabiskan untuk produksi, sulit percaya bahwa telur palsu bisa dijual dengan setengah harga telur asli. Pada umumnya, pedagang/produsen termotivasi untuk membuat barang palsu karena membuat produk palsu bisa menekan biaya yang digunakan untuk membuat produk asli, sehingga produsen akan mendapatkan keuntungan yang banyak dengan mudah. Dalam kasus ini, keuntungan seperti itu nampaknya tidak mungkin.

Bahan tawas pun sebenarnya kadang digunakan pada hal-hal yang berhubungan dengan makanan, contohnya sebagai pengeras gelatin dan memang membahayakan memang bahkan fatal untuk manusia jika dikonsumsi di atas level batas yang diperbolehkan. Dan aluminium sudah dihubungkan dengan penyakit Alzheimer.

Yang jelas, sampai terdapat bukti-bukti ilmiah yang dapat menjelaskan lebih akurat, rumor seperti ini anggap saja angin lalu.


(Sebagaimana dikutip dari http://www.hoax-slayer.com/fake-eggs-china.shtml , dengan perubahan seperlunya).

Referensi:

How To Make A Counterfeit Egg, China Style
Hoax - Chinese Counterfeit Eggs
Artificial eggs into Handan (In Chinese)
Artificial eggs into Handan (Google Translation)
China, a Haven for Fake Goods
Alum
The facts about human health and aluminum in drinking water
Egg Piracy In China


Similar Articles:
Cooking an Egg with Mobile Phones
Japanese Sheep for Poodles Hoax








Khasiat Jamur Lingzhi (Ganoderma lucidum)

Sunday, May 11, 2008

Jamur lingzhi (Ganoderma lucidum) telah diketahui di Cina selama lebih dari 4000 tahun dengan julukan Herb of Spiritual Potency. Seluruh penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa lingzhi tidak memiliki efek samping, dan dapat dikonsumsi pada dosis tinggi serta dapat digunakan secara paralel dengan obat-obatan lainnya. Jamur lingzhi kaya akan senyawa aktif organik seperti GeO (germanium organik), polisakarida, asam-asam amino protein, triterpen, asam askorbat, sterol, lipid, alkaloid, glukosa, coumarine glikosida, minyak-minyak atsiri, dan lain-lain. Sifat utama dari lingzhi adalah kemampuannya sebagai anti kanker, pembersihan darah, peningkatan sistem kekebalan tubuh (improvement of immune system), dan pengurangan ketegangan syaraf. Jamur lingzhi dapat mencegah dan mengobati kanker serta penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah dan sistem sirkulasi, seperti jantung koroner, stroke, penyumbatan pembuluh darah jantung, atherosklerosis, obesitas, dan lain-lain.

Mineral Ge (germanium) pada jamur lingzhi berada dalam bentuk GeO (germanium organik). Lingzhi merupakan salah satu tumbuhan yang mengandung GeO tertinggi, yaitu antara 800 – 2000 ppm (bb) di dalam tubuh buah, dan sekitar 6000 ppm (bb) di dalam miselia/serat. GeO sangat membantu menjaga kebugran tubuh karena sangat mudah bereaksi dengan hidrogen (H2) dan berfungsi sebagai dehydrogenating agent. Dengan adanya GeO, maka kemampuan penyerapan oksigen (O2) oleh sel darah merah akan meningkat sekitar 1.5 kali. Dengan demikian, senyawa GeO bermanfaat untuk memelihara dan meningkatkan kebugaran tubuh, meningkatkan proses metabolisme darah, memperbaiki dan meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga dan meningkatkan vitalitas dan tetap awet muda.

Pangan Fungsional: Pangan atau Obat?

Konsep pangan fungsional didefinisikan sebagai pangan yang mengandung komponen aktif secara fisiologis, dan digunakan untuk pencegahan atau penyembuhan sesuatu penyakit, atau untuk mencapai kesehatan tubuh yang optimal. Selanjutnya istilah pangan fungsional digunakan secara luas untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan makanan yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi proses fisiologis, sehingga meningkatkan potensi kesehatan dari makanan atau minuman tersebut (Head, 1995). Makanan dikatakan mempunyai sifat fungsional bila mengandung komponen (zat gizi atau non zat gizi) yang mempengaruhi satu atau sejumlah terbatas fungsi dalam tubuh tetapi yang bersifat positif, sehingga dapat memenuhi kriteria fungsional atau menyehatkan (Muchtadi, 1996). Pangan fungsional adalah makanan atau minuman yang dikonsumsi sebagai bagian dari pangan sehari-hari dan memunyai fungsi tertentu, pada waktu dicerna atau memberikan peran tertentu selama proses metabolisme di dalam tubuh karena mengandung komponen bioaktif (Muchtadi, 2002).

Istilah pangan fungsional merupakan nama yang paling dapat diterima semua pihak untuk segolongan makanan dan atau minuman yang mengandung bahan-bahan yang diperkirakan dapart meningkatkan status kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit-penyakit tertentu. Istilah health food sebelumnya lebih menarik dan berarti bagi konsumen, tetapi hal ini tidak dapat digunakan lagi karena pada prinsipnya semua bahan pangan akan menyehatkan tubuh bila dikonsumsi secara baik dan benar. Istilah yang pernah diusulkan sebelumnya untuk pangan yang menyehatkan adalah designer food, pharmafoods, vitafoods dan nutraceutical, tetapi semua istilah ini kurang tepat karena bentuknya disamakan dengan food supplement yang merupakan suplemen zat gizi dan non gizi yang berbentuk seperti obat (kapsul ataupun tablet). Sedangkan pangan fungsional bentuknya merupakan makanan atau minuman tetapi mengandung komponen aktif yang menyehatkan.

Tiga faktor yang ditekankan para ilmuwan Jepang yang harus dipenuhi oleh suatu produk agar dapat dikatagorikan sebagai pangan fungsional, yaitu : (1) produk tersebut haruslah suatu produk pangan (bukan kapsul, tablet atau serbuk) yang berasal dari bahan (ingredien) yang terdapat secara alami, (2) produk tersebut dapat dan selayaknya dikonsumsi sebagai bagian dari pangan sehari-hari, dan (3) produk tersebut mempunyai fungsi tertentu pada waktu dicerna, serta memberikan peran tertentu dalam proses metabolisme tubuh, misalnya : (a) memperkuat mekanisme pertahanan tubuh, (b) mencegah timbulnya penyakit tertentu (seperti penyakit kanker, kardivaskuler dan jantung koroner, pencernaan, osteoporosis, dan berbagai gangguan kesehatan akibat kekurangan atau kelebihan zat gizi tertentu), (c) membantu untuk mengembalikan kondisi tubuh setelah terserang penyakit tertentu, (d) menjaga kondisi fisik dan mental, dan (e) memperlambat proses penuaan.

Komponen aktif dalam bahan pangan yang memberikan efek fisiologis atau menimbulkan adanya sifat fungsional telah mendapat perhatian yang cukup besar saat ini. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya laporan tentang manfaat suatu komponen yang dijumpai dalam suatu bahan pangan, baik yang berasal dari pangan nabati maupun hewani (Golberg, 1992; Bonio, 1992; Tomomatsu, 1994). Komponen aktif yang termasuk dalam golongan zat gizi antara lain kalsium, asam folat, vitamin E, dan iodium. Sedangkan komponen aktif non zat gizi diantaranya yaitu grup senyawa flavonoid, komponen sulfur, senyawa polifenol, senyawa terpenoid, senyawa isoflavon, serat makanan, mikroba dan komponen hasil metabolit lainnya, oligosakarida, hidrokoloid, dan lain sebagainya.




PANGAN FUNGSIONAL DAN ZAT FUNGSINYA

Paradigma baru dalam mengkonsumsi makanan telah terjadi pergeseran. Kenikmatan bukan lagi menjadi prioritas utama di dalam makanan, tetapi orang cenderung memilih makanan sehat dan menyehatkan bahkan memilih makanan yang mempunyai fungsi untuk mencegah penyakit atau mengobati penyakit. Meningkatnya kesadaran akan pentingnya fungsi fisiologis suatu makanan berdasarkan kenyataan bahwa penyebab terbesar penyakit–penyakit yang diderita oleh manusia karena kesalahan diet atau kesalahan didalam memilih makanan lebih dari itu, pola konsumsi yang tidak sehat dapat mengakibatkan penyakit yang dapat menimbulkan kematian, seperti hypertensi dan jantung koroner walaupun masih ada faktor penyebab lainnya tetapi makanan dapat menjadi faktor pencetus penyakit tersebut.

Makanan yang bermanfaat untuk mencegah suatu penyakit yang terkait dengan sistem kekebalan tubuh, endokrin, saraf, sistem pencernaan, sistem sirkulasi dan lain sebagainya disebut sebagai makanan fungsional. Perkembangan makanan fungsional di Indonesia tidak sebesar di China, Jepang, Amerika ataupun Eropa. Meskipun demikian, jumlah penduduk yang banyak merupakan potensi yang sangat besar bagi pengembangan makanan fungsional ditunjang dengan makanan tradisional yang dipercaya oleh masyarakat dapat menjaga kesehatan. Karena merupakan makanan maka makanan fungsional harus mempunyai karakteristik sebagai makanan yaitu memberikan sifat sensori, baik warna , tekstur dan citarasanya, serta mengandung zat gizi disamping mempunyai fungsi fisiologis bagi tubuh.

Ilmuwan Jepang menekankan pada tiga faktor yang harus dipenuhi oleh suatu produk agar dapat disebut makanan fungsional :

  1. Produk tersebut haruslah suatu produk pangan (bukan kapsul, tablet, atau bubuk) yang berasal dari bahan/ingredient yang terdapat secara alamiah.
  2. Produk tersebut dapat dan selayaknya dikonsumsi sebagian dari diet atau menu setiap hari.
  3. Produk mempunyai fungsi tertentu pada waktu dicerna, memberikan peran dalam proses tubuh tertentu

Fungsi–fungsi fisiologis yang diberikan oleh makanan fungsional antara lain adalah memperkuat mekanisme daya tahan tubuh, mengatur ritmik kondisi fisik, membantu untuk mengembalikan kondisi tubuh setelah terserang penyakit tertentu, mencegah penuaan dan mencegah penyakit yang berkaitan dengan makanan. Dengan demikian, meskipun mengandung senyawa yang berkhasiat bagi kesehatan namun makanan fungsional bukanlah obat. Kalau obat bersifat kuratif sedangkan makanan fungsional lebih bersifat preventif dan dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan sehari–hari dengan bentuk dapat berupa makanan atau minuman.

Makanan fungsional mempunyai posisi diantara makanan konvensional dan obat. Setiap makanan fungsional digunakan untuk mencegah suatu penyakit pada tingkat pemeriksaan awal. Berbagai komponen telah dianggap mempunyai fungsi fisiologis berkhasiat bagi kesehatan antara lain : serat makanan (dietary fiber), senyawa fitokimia, oligosakarida, gula-alkohol, sejenis peptida dan protein, bakteri asam laktat dan berbagai jenis mineral (Broek, 1993; Kawazoe, 1994).

Serat makanan sampai saat ini adalah komponen yang paling banyak digunakan dalam makanan fungsional. Serat dedak beras atau dedak gandum, berbagai jenis gum adalah contoh serat makanan yang sering ditambahkan ke dalam makanan fungsional. Umumnya serat makanan yang larut di dalam air seperti polydextrose digunakan dalam minuman fungsional. Pengaruh fisiologis yang diberikan serat makanan antara lain mengatur fungsi – fungsi usus, mencegah penyakit divertikulosis, mencegah konstipasi, mengendalikan kolesterol darah, mengatur kadar gula darah, mencegah obesitas dan mengurangi resiko terhadap kanker kolon (Fardiaz,1995).

Penelitian – penelitian tentang serat makanan banyak dilakukan untuk mempelajari fungsi – fungsi serat (dietary fiber) di dalam peningkatan kesehatan khususnya dalam pencegahan terhadap penyakit degeneratif. Anjuran untuk banyak makan serat dikumandangkan untuk memerangi masalah gizi lebih dan penyakit degeneratif yang menyertainya. Bahkan serat makanan sudah tersedia dalam bentuk instan siap minum.

Selain serat, tanaman pangan banyak mengandung senyawa fitokimia (phytos = tanaman, chemicals = zat kimia) yang menjadi topik penelitian yang sangat penting karena diantara zat tersebut dapat memberikan fungsi – fungsi fisiologis yang luar biasa menguntungkan bagi kesehatan termasuk dalam pencegahan terhadap penyakit degeneratif (Hendrich et.al, 1994). Beberapa fitokimia yang diketahui mempunyai fungsi fisiologis adalah karotenoid, fitosterol, saponin, glukosilonat, polifenol, inhibitor protease, monoterpen, fitoestrogen, sulfida dan asam fitat.

Fungsi fisiologis yang dimiliki zat tersebut antara lain sebagai anti kanker, anti mikroba, anti oksidan, anti radang, merangsang sistem daya tahan tubuh, mengatur tekanan darah, mengatur kadar gula darah dan menurunkan kolesterol, seperti diuraikan lebih rinci di bawah ini (Waltz, 1996).

Karotenoid banyak ditemukan pada sayuran berwarna kuning-jingga seperti wortel, sayuran berwarna hijau seperti brokoli, dan buah – buahan berwarna merah dan kuning-jingga, seperti tomat, arbei, semangka dan mangga. Karotenoid dianggap berkhasiat sebagai senyawa anti oksidan, anti kanker dan senyawa yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Fitosterol seperti b-sitosterol, stigmasterol dan kampesterol banyak ditemukan terutama biji – bijian. Khasiat fitosterol dalam menurunkan kadar kolesterol darah telah diketahui sejak tahun 1950.

Saponin, senyawa pahit yang banyak terdapat pada kacang – kacangan dapat menurunkan kadar kolesterol, berfungsi sebagai anti oksidan dan dapat meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh. Di beberapa negara maju senyawa saponin sudah diijinkan sebagai bahan tambahan makanan, misalnya di USA digunakan sebagai bahan tambahan dalam bir sedangkan di Inggris sering digunakan dalam minuman ringan.

Glukosinolat umum terdapat pada sayuarn seperti kol, brokoli, kubis, lobak dan mustard. Pada saat jaringan tanaman mendapat perlakuan mekanik, maka senyawa aktif seperti isotiosianat, tiosianat dan indol lepas dari glukosinolat sebagai akibat dari aktivitas enzim Myrosinase yang spesifik. Senyawa – senyawa ini disamping dapat mengatur kadar gula darah juga diketahui mempunyai aktivitas sebagai anti kanker.

Fitoestrogen terdiri dari isoflavonoid dan lignan. Isoflavonoid banyak terdapat pada kedelai dan produk–produk kedelai seperti tahu dan tempe. Senyawa ini berfungsi sebagai anti oksidan dan dikenal sebagai zat anti kanker.

Senyawa sulfida banyak terdapat pada bawang – bawangan khususnya bawang putih. Senyawa aktif sulfida adalah dialil sulfida atau dalam bentuk teroksidasi disebut alisin. Seperti halnya folifenol, alisin mempunyai fungsi fisiologis yang sangat luas termasuk anti oksidan, anti kanker, anti trombotik, anti radang, mengatur tekanan darah dan menurunkan kolesterol darah.

Oligosakarida yang terdapat dalam makanan mempunyai fungsi untuk mengatur kinerja usus yaitu menjadi substrat bagi pertumbuhan bifidobakteria di dalam usus. Pertumbuhan bifidobakteria yang baik didalam usus dapat mencegah pertumbuhan bakteri patogen seperti Salmonella atau E. Coli patogenik. Beberapa coctoh oligosakarida yang dapat berfungsi demikian antara lain adalah frukto-oligosakarida, galakto-oligosakarida, isomalto-oligosakarida dan oligosakarida dari kedelai (Fardiaz, 1995). Di Jepang, oligosakarida adalah komponen makanan fungsional kedua terbesar setelah serat makanan.

Gula alkohol seperti maltitol, manitol atau palatinosa adalah gula berkalori rendah oleh karena itu dapat mencegah obesitas. Selain itu gula-alkohol juga berfungsi mencegah kerusakan gigi.

Casein-calsium-peptide (CCP) dan Casein-phopho-peptide (CPP) adalah contoh peptida yang digunakan dalam makanan fungsional untuk menigkatkan pertumbuhan tulang dan gigi serta mencegah osteoporosis. Laktoferrin adalah jenis protein yang secara alami terdapat dalam susu dapat meningkatkan penyerapan besi.

Tumbuhnya bakteri asam laktat seperti Lactobacillus casei dan bifidobakteria di dalam mikroflora usus besar bermanfaat sebagai pesaing untuk zat gizi yang dibutuhkan bakteri patogen.

Beberapa mineral yang digunakan sebagai komponen makanan fungsional adalah HIP (heme-iron-enriched-peptide) dan CCM (Calcium-citric-malic) yang masing–masing berfungsi meningkatkan penyerapan besi dan kalsium. Disamping itu juga untuk mencegah osteoporosis dan mencegah anemia.

Secara biologis kebutuhan remaja = dewasa, tetapi membutuhkan nutrient pelindung lebih banayak (prot, vit, mineral/unit energi).

Remaja pria umu,nya memiliki lean body mass >skeleton>, tetapi jaringan adipose <>

Lean body mass mempunyai metabolit aktif dari jaringan adipose kebut. Gizi pria>wanita.

Masa pubertas

- periode utama perkembangan seksual

- meningkatnya produksi luteiizing hormone – stimulir gonad untuk produksi steroid salahsatu bahan bakunya adalah kolesterol.

- Faktor yang berpengaruh : hereditas, nutrisi, sosek, lingkungan

- Gizi kurang dapat menghambat pubertas

- Diet tinggi lemak dapat mempercepat masa pubertas.

- Selama pubertas % lemak tubuh meningkat pada wanita tetapi menurun pada pria, pada wanita % lemak tubuh mencapai 25% (2Xlipat dari pria).

Protein

- untuk pemeliharaan dan pertumbuhan

- energi berasal yang berasal dari protein 12-14% dari total energi

- tanpa energi yang cukup, protein akan mengalami glukoneogenesisi shg tidak tersedia untuk sistesis.

Hubungan makaanana dengan jerawat.

Mineral

Pada dasaranya semua mineral penting

Ca : peningkatan pertumbuhan masa kerangka

Fe : ekspansi sel darah merah dan masa otot

Zn : kerangka baru dan jaringan otot

Pertumbuhan kerngka remaja kurang lebih 45% masa kerangka dewasa

Retensi (y ditahan tubuh ) Ca 300 mg/hari karena penyerapan Ca 30% kebutuhan minimal per hari 900 kg.

RDA P = 1200 mg minum soft drink dapat menggangu kestimbangan Ca : P, juga sedikit menghambat produksi hormone.

Makanlah dengan hati (penuh dengan rasa syukur pada Allah SWT).

RDA Fe remaja : 18 mg Pada pria berkaitan masa otot yang lebih banyak, pada wanita berkaitan dengan menstruasi.

Vit. A : penglihatan, pertumbuhan, diferensiasi seluler dan ploliferasi reproduksi serta sistem imun.

Vit. D : pemliharaan homeositas (jaga keseimbangan) Ca dan P pada mineralisasi tulang.

Vit. C : Sintesis kolagen untuk mengencangkan kulit.

Vit. B : metabolisme energi, mencegah beri-beri, sistesis RNA dan DNA.

Masalah yang terekait pada nutrisi remaja :

  1. Obesitas
  2. eating disorder : anoreksia nervosa dan bulimia.
  3. HIpertensi : sistolik > 140 mmHg, diastolic > 90 mmHg, akibat makanan tinggi Na dan lemak jenuh.
  4. Diet vegetarian : remaja vegan beresiko tinggi terhadap defisiensi gizi (Ca, Fe, Zn, Vit. D, B12, B2) . Makanan vegetarian rendah energi dan lemak, sehingga protein diubah menjadi energi.
  5. Kebiasaan makan yang buruk, (tidak sarapan, fast food, snack, alkoholisme dan kecanduan obat). Sarapan : harus mamapu menyediakan energi paling sedikit 330 kkal serta cukup protein dan lemak.



ADENOIDS (Membesarnya Hulu Kerongkongan)

Saturday, May 10, 2008

Adenoids terdiri dari organ getah bening yang terletak di belakang dinding hulu kerongkongan, sehingga sering disebut juga tonsil pada hulu kerongkongan. Organ kecil ini mempunyai fungsi yang mirip dengan fungsi tonsil. Penyakit adenoids timbul diakibatkan karena membesarnya organ getah bening.

Gambar 1. Adenoids


RESEP:

Pagi : Wortel 1 gelas

Bayam ½ gelas

Siang : Wortel 1 gelas

Bayam ½ gelas

Malam : Wortel 1 gelas

Cara Membuat Jus Buah & Sayur

Sari buah dan sayur dapat dibuat dengan berbagai cara. Tidak memiliki juicer listrik tidak menjadi halangan untuk membuat jus. Hanya berbeda saja cara mengolahnya, tentu saja supaya sama-sama mendapatkan hasil yang maksimal.

Blender

Juicer

Buah dan sayur:

- diparut

- diperas dengan kain kasa/disaring dengan saringan

Jangan dicampur dengan air

Buah dan sayur:

- dicuci/disikat bersih

- dipotong-potong dan dimasukkan ke dalam juicer

Jika ampas belum terlalu kering, masukkan kembali ampas ke dalam juicer agar semua sarinya dapat dimanfaatkan

Jangan ditambah air

1 gelas = 250 cc = 250 ml

Pilihlah buah dan sayur yang masih segar, dan simpan dalam refrigerator untuk menjaga kesegarannya, tetapi jangan terlalu lama. Penyimpanan jus dalam refrigerator jangan melebihi 24 jam untuk meghindari degradasi nutrisi dalam jus tersebut lebih lanjut.

Khasiat Jus

Tahukah Anda bahwa jus buah dan sayuran yang selama ini kita nikmati ternyata mengndung berbagai khasiat yang berguna bagi kesehatan? Jus sangat efektif untuk proses penyembuhan berbagai penyakit karena di dalam jus terkandung berbagai vitamin, mineral, dan zat gizi lain yang telah terekstrak dari serat-seratnya sehingga lebih cepat diserap oleh tubuh jika dibandingkan dengan konsumsi buah dan sayur secara utuh.

Konsumsi buah dabn sayur dalam jumlah banyak sulit dilakukan karena volumenya besar, sementara kapasitas lambung sangat terbatas. Untuk memperbesar daya terima lambung dan meningkatkan asupan zat-zat yang terkandung yang terkandung dalam sayur dan buah, dapat dilakukan dengan membuat jus. Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan obat-obatan konvensional mampu menyembuhkan penyakit hanya sekitar 30 persen saja. Sedangkan 70 persen penyembuhan utama adalah dengan makanan, terutama makanan yang bergizi tinggi.

Salah satu alternative makanan sehat itu adalah dengan mengolahnya menjadi jus. Jus buah dan sayuran yang sehat dengan cepat akan diserap oleh tubuh. Penyembuhan dengan jus merupakan solusi yang tepat untuk menyiasati agar jus yang dibuat dengan memanfaatkan tanaman obat tetap enak dinikmati, tanpa mengurangi khasiat obatnya.

Bagi orang-orang sibuk, membeli jus instant menjadi pilihan utama. Padahal, sebenarnya membuat jus tidak perlu ketrampilan khusus. Proses pembuatannya pun sangat sederhana. Sekarang, tidak perlu menunggu lama, siapkan juicer atau blender, serta buah dan sayurnya! Selanjutmua, blog ini akan membantu anda dalam menyajikan jus yang berkhasiat membantu proses penyembuhan penyakit anda.

Serat Khitosan Mengikat Lemak

Sunday, April 13, 2008

KITOSAN adalah serat polimer alami yang mampu menghambat penyerapan lemak dan kolesterol oleh tubuh. Karena itu, sekarang banyak produk kapsul kesehatan yang mengandung kitosan dengan klaim dapat menyerap lemak, kolesterol, dan menurunkan berat badan.

Kitosan adalah turunan kitin yang diisolasi dari kulit udang, rajungan, kepiting, dan kulit serangga lainnya. Kitosan merupakan kopolimer alam berbentuk lembaran tipis, tidak berbau, berwarna putih, dan terdiri dari dua jenis polimer, yaitu poli (2-deoksi-2-asetilamin-2-glukosa) dan poli (2-deoksi-2-aminoglukosa) yang berikatan secara beta (1,4).

Kitosan merupakan produk deasetilasi kitin melalui proses reaksi kimia menggunakan basa natrium hidroksida atau reaksi enzimatis menggunakan enzim chitin deacetylase. Serat ini bersifat tidak dicerna dan tidak diserap tubuh. Sifat menonjol kitosan adalah kemampuan mengabsorpsi lemak hingga 4-5 kali beratnya.

Sejarah penemuan kitin dimulai, 1811, oleh Henri Braconnot sebagai hasil isolasi dari jamur, sedangkan kitin dari kulit serangga diisolasi pertama kali 1820-an. Kitosan ditemukan C Roughet , 1859, dengan memasak kitin dan basa seperti pembuatan sabun.

Perkembangan penggunaan bahan alami, akhir 1970-an, meningkatkan konsumsi kitosan, terlebih dengan beberapa penemuan baru untuk aplikasi kitosan di bidang farmasi dan kesehatan di akhir 1990-an hingga sekarang. Saat ini kitosan amat diminati karena bisa menurunkan kadar kolesterol, asam urat, pengikat lemak sekaligus pelangsing tubuh.

Pengikat lemak

Seperti serat dari tanaman, kitosan tidak bisa dicerna sehingga tidak mempunyai nilai kalori. Sifat ini sangat penting untuk produk-produk pelangsing tubuh. Tetapi, tak seperti serat lain, kitosan mempunyai daya pengikatan lemak yang sangat tinggi (superabsorban) sehingga mampu menghambat absorpsi lemak oleh tubuh.

Kitosan juga berbeda dengan serat lain yang netral atau asam, karena sebagai serat basa mampu mengabsorpsi gugus asam dengan adanya gugus amino pada rantai polimernya.

Kitosan adalah serat yang tidak diabsorpsi sehingga bila lemak terikat dengannya akan menjadi senyawa yang tak diabsorpsi pula. Hasil penelitian secara in vivo pada hewan percobaan menunjukkan, hewan yang diberi makanan mengandung kitosan mampu mengekskresi lemak di kotorannya hingga 5-10 kali serat lain.

Penelitian di ARS Medicina-Helsinki menunjukkan bahwa penggunaan kitosan selama empat minggu mampu menurunkan berat badan manusia rata-rata delapan persen.

Kitosan mampu menurunkan kolesterol LDL (kolesterol jahat) sekaligus meningkatkan komposisi perbandingan kolesterol HDL (kolesterol baik) terhadap LDL, sehingga peneliti Jepang menyebutnya hypocholesteromic agent yang efektif, karena mampu menurunkan kadar kolesterol darah tanpa efek samping.

Mekanisme pengikatan

Mekanisme pengikatan lemak oleh kitosan belum dimengerti secara utuh dan menyeluruh. Tetapi, sejumlah pengamatan penelitian mendukung terjadinya dua mekanisme dasar pengikatan.

Pertama, melibatkan tarik menarik dua muatan yang berbeda/berlawanan, layaknya tarikan kutub-kutub magnet. Jadi, kitosan yang mempunyai gugus-gugus bermuatan positif akan menarik muatan negatif dari asam-asam lemak dan membentuk ikatan yang tak bisa dicerna.

Kedua, penetralan muatan. Dalam model ini kitosan akan menyelubungi sisi aktif lemak dan melindunginya dari serangan dan penguraian enzim-enzim lipida.

Untuk meningkatkan efektivitas pengikatan lemak, kapsul kitosan dicampur dengan asam sitrat, vitamin C (asam askorbat), dan indol. Penambahan asam askorbat meningkatkan jumlah lemak yang hilang sebagai feses, 87 persen, dan menurunkan penyerapan lemak oleh tubuh hingga 50 persen.

Penambahan asam askorbat juga berfungsi sebagai antioksidan untuk mengurangi jumlah radikal bebas-berperan dalam pembentukan oksida kolesterol-yang diduga memicu terjadinya penyakit hati.

Eriawan Rismana Pusat P2 Teknologi Farmasi dan Medika, BPPT, Jakarta

Teh Hijau dan Kesehatan Gigi

“Sora no shite oki kunate…..

Mendengar lagu tersebut, temen-temen pasti inget iklan teh hijau NU Green Tea di TV.

Teh hijau (Camellia sinensis) selain memberikan kesegaran, ternyata juga memberikan efek kesehatan, terutama kesehatan gigi. Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan di Jepang, bahwa pada murid-murid Sekolah Dasar yang mengkonsumsi minuman teh hijau setiap hari secara terus menerus dan teratur ternyata kasus karies gigi hampir tidak ditemukan.

Apa Sih Karies Gigi Itu?

Karies gigi sangat mudah terjadi, terutama pada orang dengan oral hygiene (kebersihan rongga mulut) tidak bagus. Karies gigi adalah kerusakan email atau lapisan pelindung yang menyebabkan gigi berlubang. Angka karies gigi (gigi berlubang) di Indonesia sangat tinggi. Hasil penelitian Direktorat Kesehatan Gigi Departemen Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 60-80% murid Sekolah Dasar menderita karies pada gigi permanennya. Prevalensi karies gigi telah mencapai 95%, sedangkan karies gigi dan penyakit jaringan penyangga gigi telah menduduki peringkat pertama (32%) daftar morbiditas penyakit gigi di Indonesia. Kedua penyakit gigi ini sangat serius karena merupakan focus infection yang dapat memicu timbulnya penyakit infeksi lain yang lebih serius antara lain: sepsis, Subbacterial Endocarditis, penyakit pencernaan makanan dan penyakit degeneratif seperti kanker rahang.

Karies gigi sebagai salah satu jenis kerusakan gigi yang progresif dapat terjadi pada email, dentin, dan akar gigi. Karies gigi merupakan penyakit yang multifaktorial dengan penyebab utama kuman (bakteri), faktor kedua adalah host dan faktor ketiga adalah substrat. Karies gigi merupakan proses demineralisasi email. Email/enamel adalah bagian terkeras dari gigi, bahkan paling keras dan padat di seluruh tubuh. Sisa makanan yang bergula (termasuk karbohidrat) atau susu yang menempel pada permukaan email akan menjadi media pertumbuhan yang baik bagi bakteri. Bakteri yang menempel pada permukaan bergula tersebut akan menghasilkan asam dan melarutkan permukaan email sehingga terjadi proses demineralisasi. Demineralisasi tersebut mengakibatkan proses awal karies pada email. Bila proses ini sudah terjadi maka terjadi progresivitas yang tidak bisa berhenti sendiri, kecuali dilakukan pembuangan jaringan karies dan dilakukan penambalan pada permukaan gigi yang terkena karies oleh dokter gigi.

Etiologi karies gigi karena kuman (bakteri) pertama kali dikemukakan oleh Miller pada tahun 1982 dengan teorinya Chemico parasitic, yaitu karies gigi disebabkan karena adanya bakteri pada rongga mulut yang sangat kompleks baik pada air ludah maupun pada plak gigi. Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa karies gigi merupakan penyakit infeksi. Dari bakteri Streoptococcus dalam rongga mulut yang ditemukan ternyata strain Streptococcus mutans yang dapat menyebabkan karies gigi pada permukaan bukal, lingual pit, celah oklusal, dan permukaan akar gigi. Streptococcus mutans merupakan pencetus timbulnya plak gigi karena bakteri ini dapat bertindak sebagai fasilitator berbagai bakteri lain. Plak gigi merupakan penyebab utama terbentuknya karies gigi dan penyakit jaringan penyangga gigi.

Streptococcus mutans merupakan salah satu bakteri komensal rongga mulut yang mempunyai peranan penting terhadap terjadinya karies gigi karena Streptococcus mutans mampu membuat glukosiltransferase (GTF) yang menyebabkan diproduksinya glukan dari sukrosa (gula). Glukan yang terbentuk merupakan massa seperti lumpur, pekat, tidak mudah larut, dan lengket, yang kemudian membentuk plak. Plak merupakan cikal bakal terjadinya karies gigi. Glukan yang bersifat lengket tersebut merupakan salah satu tanda virulensi yang khas untuk Streptococcus mutans. Selain itu, Streptococcus mutans sangat asidogenik sehingga dapat menyebabkan demineralisasi hidroksiapatit dengan pH terminal 3-4 yang dapat menyebabkan terjadinya karies gigi. Pada metabolisme sukrosa, Streptococcus mutans dapat mengubah glukosa menjadi polisakarida intraseluler.

Klasifikasi Teh dan Proses Pengolahannya

Secara umum berdasarkan cara pengolahannya, teh dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu teh hijau, teh oolong, dan teh hitam. Teh hijau dibuat dengan cara menginaktifasi enzim oksidase/fenolase yang ada dalam pucuk daun teh segar dengan cara pemanasan atau penguapan dengan menggunakan uap panas, sehingga oksidasi enzimatik terhadap katekin dapat dicegah. Teh hitam dibuat dengan cara memanfaatkan terjadinya oksidasi enzimatik terhadap kandungan katekin teh. Teh oolong dihasilkan melalui proses pemanasan yang dilakukan segera setelah proses rolling/penggulungan daun dengan tujuan untuk menghentikan proses fermentasi. Oleh karena itu, teh oolong disebut teh semi fermentasi.

Komponen Bioaktif Teh sebagai Zat Antikariogenik

Teh mengandung bermacam-macam zat bioaktif. Zat bioaktif dalam teh terutama merupakan golongan flavonoid. Flavonoid yang ditemukan pada teh terutama berupa flavanol dan flavonol. Selain flavonoid, teh juga mengandung asam amino bebas yang disebut sebagai L-theanin. Katekin teh merupakan flavonoid yang termasuk dalam kelas flavanol. Sedangkan Flavonol utama yang ada dalam daun teh adalah quercetin, kaempferol, dan myricetin. L-theanin (γ-ethylamino-L-glutamic acid) adalah asam amino yang unik pada tanaman teh dan merupakan komponen utama yang bertanggung jawab terhadap exotic taste.

Daun teh mengandung polifenol 30%, kafein 4%, gula dan getah 3%, asam amino 7%, mineral 4%, protein 16%, lemak 8%, klorofil dan pigmen 1.5%, pati 0.5%, serat kasar, lignin, dan lain-lain 22%. Kandungan zat kimia yang paling banyak dalam daun teh hijau adalah polifenol (katekin) sekitar 30%. Katekin teh yang utama adalah epicatechin (EC), epicatechin gallate (ECG), epigallocatechin (EGC) dan epigallocatechin gallate (EGCG). Fenol dan senyawa fenolik lain atau derivatnya dapat menyebabkan denaturasi protein akibat rusaknya susunan dan perubahan mekanisme permeabilitas dari dinding sel bakteri. Fenol dan derivatnya mempunyai sifat antiseptik, anestetik dan kaustik. Persenyawaan fenolat dapat bersifat bakterisidal atau bakteriostatik tergantung pada konsentrasi yang digunakan. Beberapa persenyawaan juga bersifat fungisidal.

Zat polifenol teh telah terbukti mampu mencegah karies gigi. Karies gigi disebabkan oleh bakteri Streptococcus mutans. Bakteri ini mampu memproduksi glukosil transferase (GTF) yang mengubah sukrosa menjadi glukan dan selanjutnya membentuk plak gigi. Plak ini yang merupakan cikal bakal terjadinya karies gigi. Konsentrasi penghambatan minimal dari polifenol teh terhadap pertumbuhan bakteri kariogenik (penyebab karies gigi) adalah berkisar antara 0.25 – 1.00 mg/ml. Selain mencegah pertumbuhan bakteri kariogenik, polifenol teh juga mencegah adhesi dan menghambat aktivitas GTF sehingga mencegah terbentuknya glukan yang merupakan cikal bakal plak gigi.

Teh hijau memiliki kandungan katekin yang tinggi karena pada pembuatan teh hijau tidak melibatkan proses fermentasi yang merupakan oksidasi polifenol (katekin). Oleh karena itu teh hijau dapat berfungsi sebagai minuman antikariogenik karena masih kaya akan kandungan katekin yang mampu mencegah pertumbuhan bakteri kariogenik. Sedangkan pada teh hitam, kandungan katekin sangat rendah karena pada proses pembuatannya melibatkan proses fermentasi yang merupakan proses oksidasi polifenol (katekin).

Secangkir teh hijau atau sekitar 100 ml mengandung kira-kira 50 - 100 mg polifenol. Dikemukakan juga bahwa efek pencegahan teh hijau terhadap keries gigi ternyata lebih baik dibandingkan fluor yang biasa digunakan dalam pasta gigi. Hal ini karena dalam daun teh hijau juga mengandung Flourida dengan kadar sekitar 35 - 399 ppm. Mekanisme kandungan fluorida dalam teh hijau untuk menghambat Streptococcus mutans dengan cara lain, yaitu menghambat enzim enolase, menghambat translokasi gula dalam sel, menghambat transport kation dan penimbunannya di dalam sel, serta menghambat enzim fosfatase sel yang berfungsi melepaskan fosfat dari gula untuk berikatan dengan fosfat. Apabila satu per satu senyawa yang terkandung dalam daun teh hijau dipisahkan dan dilakukan pengujian sendiri-sendiri terhadap Streptococcus mutans maka daya antibakterinya sangat kecil tetapi bila senyawa-senyawa tersebut digabungkan maka kekuatan antibakterinya akan naik secara dramatik sehingga mampu membunuh Streptococcus mutans.

Komponen Bioaktif Teh

Saturday, April 12, 2008

Teh merupakan salah satu minuman yang sangat populer di dunia. Teh dibuat dari pucuk daun muda tanaman teh (Camelia sinensis L. Kuntze). Berdasarkan proses pengolahannya, secara tradisional produk teh dibagi menjadi 3 jenis, yaitu teh hijau, teh oolong, dan teh hitam. Teh hijau banyak dikonsumsi oleh masyarakat Asia terutama Cina dan Jepang, sedangkan teh hitam lebih populer di negara-negara Barat. Sementara, teh oolong banyak diproduksi di negeri Cina (Hartoyo, 2003).

Komponen Bioaktif Teh

Daun teh mengandung polifenol 30%, kafein 4%, gula dan getah 3%, asam amino 7%, mineral 4%, protein 16%, lemak 8%, klorofil dan pigmen 1.5%, pati 0.5%, serat kasar, lignin, dan lain-lain 22%. Kandungan zat kimia yang paling banyak dalam daun teh hijau adalah polifenol (katekin) sekitar 30%. Teh mengandung bermacam-macam zat bioaktif. Zat bioaktif dalam teh terutama merupakan golongan flavonoid. Flavonoid yang ditemukan pada teh terutama berupa flavanol dan flavonol. Selain flavonoid, teh juga mengandung asam amino bebas yang disebut sebagai L-theanin.

  1. Katekin Teh

Katekin teh merupakan flavonoid yang termasuk dalam kelas flavanol. Kandungan katekin ini bervariasi untuk masing-masing jenis teh (Tabel 1). Katekin teh yang utama adalah epicatechin (EC), epicatechin gallate (ECG), epigallocatechin (EGC) dan epigallocatechin gallate (EGCG). Katekin teh memiliki sifat tidak berwarna, larut air, serta membawa sifat pahit dan sepat pada seduhan teh. Hampir semua sifat produk teh (rasa, warna, dan aroma), secara langsung maupun tidak, dihubungkan dengan modifikasi pada katekin ini (Hartoyo, 2003).

Tabel 1. Kadar katekin berbagai jenis teh

Teh/Pucuk Segar

Substansi Katekin (% berat kering)

Catechin

EC

EGC

ECG

EGCG

Total

A. Indonesia:

Teh hitam orthodox

Teh hitam CTC

Teh hijau ekspor

Teh hijau lokal

Teh wangi

Pucuk segar GMB 1

Pucuk segar GMB 2

0,24

0,23

0,10

0,08

0,10

0,70

0,80

0,79

0,27

0,54

0,41

0,35

2,62

1,41

3,54

4,24

6,35

6,39

5,96

2,17

0,61

1,46

1,03

1,08

0,65

0,64

1,22

1,92

2,21

1,25

3,53

3,28

2,23

7,89

9,43

8,24

7,02

11,60

10,81

9,28

14,60

14,15

B. Sencha (Jepang)

0,07

0,41

2,96

0,26

1,36

5,06

C. Oolong (China)

0,14

0,20

2,24

0,43

3,14

6.73

D. Teh wangi (China)

0,15

0,39

3,81

0,69

2,43

7,47

Sumber: Bambang dan Suhartika, 1995; Bambang et al., 1996 Di dalam Hartoyo, 2003

Fenol dan senyawa fenolik lain atau derivatnya dapat menyebabkan denaturasi protein akibat rusaknya susunan dan perubahan mekanisme permeabilitas dari dinding sel bakteri. Fenol dan derivatnya mempunyai sifat antiseptik, anestetik dan kaustik. Persenyawaan fenolat dapat bersifat bakterisidal atau bakteriostatik tergantung pada konsentrasi yang digunakan. Beberapa persenyawaan juga bersifat fungisidal.

  1. Flavonol Teh

Flavonol teh utama yang ada di dalam daun teh adalah quercetin, kaempferol, dan myricetin. Falavonol ini terutama dalam bentuk glikosidanya (berikatan dengan molekul gula) dan sedikit dalam bentuk aglikon-nya. jumlah flavonol teh bervariasi, tergantung pada beberapa hal, misalnya suhu dan cara ekstraksi yang digunakan (Hartoyo, 2003).

Tabel 2. Kadar flavonol teh

Jenis Flavonol

Jumlah (g/kg)

Teh Hijau

Teh hitam

Myricetin

0,83 – 1,59

0,24 – 0,52

Quercetin

1,79 – 4,05

1,04 – 3,03

Kaempferol

1,56 – 3,31

1,72 – 2,31

Sumber : Hartoyo (2003)

  1. Theaflavin dan Thearubigin

Dalam proses pembuatan teh hitam, katekin dioksidasi secara enzimatis membentuk pigmen teh hitam yaitu theaflavin dan thearubigin. Menurut Hartoyo (2003), secara garis besar terdapat empat jenis theaflavin, yaitu theaflavin, theaflavin-3-gallate, theaflavin-3’-gallate, dan theaflavin-2,3’-digallate. theaflavin terbentuk karena adanya reaksi yang terjadi antara quinon (turunan katekin) dengan gallo-katekin.

  1. L-Theanin

L-theanin (γ-ethylamino-L-glutamic acid) adalah asam amino yang unik pada tanaman teh dan merupakan komponen utama yang bertanggung jawab terhadap exotic taste (disebut umami). Senyawa ini unik karena hanya ditemukan pada tanaman teh, pada jamur Xeromonas badius, dan spesies tertentu dari genus Camelia. Jumlah L-theanin alam daun teh berkisar antara 1% - 2% (berat kering). L-theanin terdapat dalam bentuk bebas (non protein) dan merupakan komponen asam amino utama dalam teh dengan jumlah lebih dari 50% dari total asam amino bebas (Hartoyo, 2003).