Telur Palsu dari Cina.: Benar atau Rumor?

Tuesday, May 13, 2008

Berikut adalah email yang sering sekali di forward berkenaan dengan telur palsu dari Cina:

WELEH.. WELEH.. WELEH...!

Makanan Palsu China Menjadi Sorotan di Korea

Anda sulit membedakan keasliannya!

Seorang pekerja tidur di atas krat-krat telur di sebuah pasar grosiran di Beijing , China . Beberapa media utama di Korea telah memberitakan proses pembuatan telur-telur tiruan di China , yang mana telah menggemparkan dan menyebabkan

kekhawatiran besar di antara penduduk Korea. Baru-baru ini, produk-produk tiruan China telah menjadi sorotan di Korea . Beberapa media arus utama Korea telah memberitakan proses pembuatan telur-telur tiruan di China , yang telah menggemparkan dan menyebabkan kekhawatiran besar di antara penduduk Korea .

Pada 1-2 September lalu, Munhwa Broadcasting Corporation (MBC) menayangkan sebuah dokumenter berjudul, "Hidup tanpa produk-produk buatan China”. Acara tersebut menelusuri kehidupan tiga keluarga di Korea Selatan , AS , dan

Jepang yang menolak menggunakan produk-produk buatan China . Tayangan ini juga berbicara mengenai telur-telur buatan yang merajalela di China, acara ini telah menarik perhatian publik Korea .

Menyusul acara tersebut, koran nomor satu Korea, Chosun Ilbo, telah menerbitkan sebuah artikel berjudul "MBC Special mengekspos telur-telur tiruan buatan China," melaporkan secara rinci bagaimana telur-telur tiruan itu dibuat.

Dong-A Ilbo, koran Korea lainnya, pada 14 Agustus 2007 juga telah menerbitkan sebuah laporan berjudul "Telur-telur buatan dari China dibuat dari bahan-bahan kimia telah muncul di pasaran".

Se-persepuluh harga menurut laporan dari Chosun Ilbo, karena peningkatan tajam harga-harga makanan di China, telur-telur buatan, yang dibuat hanya dari bahan kimia tanpa bahan alami, telah muncul di Kota Zhengzhou, Provinsi Henan. Mr. Wang, yang menjalankan sebuah perusahaan yang membuat bahan tambahan makanan, menjelaskan bagaimana telur-telur tiruan itu dibuat. "'Putih telur' dibuat dengan melarutkan sodium alginate dalam air. Larutan tersebut akan terlihat seperti cairan bening yang kental dan sulit membedakannya dengan putih telur yang sebenarnya.

"'Kuning telur' dibuat dengan menyekop suatu carian dengan pigmen kuning dan memadatkan serokan cairan tersebut ke dalam larutan kalsium klorida. Akhirnya, 'putih telur' dan 'kuning telur' dibungkus ke dalam 'kulit telur' yang dibuat dari kalsium karbonat. "Jika ditambahkan tepung kanji atau bubuk kuning telur pada 'kuning telur' tersebut, tekstur dari sebuah telur buatan setelah dimasak hamper identik dengan telur yang sebenarnya. Wang mengatakan hanya menghabiskan 0,55 yuan (0,07 dolar AS) untuk membuat lebih dari 2 butir telur, kurang dari sepersepuluh harga telur yang sebenarnya di pasaran (0,8 dolar AS). Bahan utama dalam telur-telur buatan tersebut adalah bahan tambahan makanan, getah damar, kanji, pengeras, dan pigmen-pigmen. Konsumsi yang berlebihan atas bahan-bahan tersebut akan merusak perut dan menyebabkan gejala-gejala seperti kehilangan ingatan dan keterlambatan mental, dll.

Korea Dikecewakan :

Dokumenter khusus dan laporan berita tersebut telah menuai perhatian dan kegemparan di tengah penduduk Korea . Banyak orang Korea menyatakan bahwa meskipun produk-produk buatan China seperti pakaian, elektronik, dan lain-lainnya terbilang murah dan telah membawa kenyamanan bagi hidup mereka, kualitas dan keamanannya sungguh mengkhawatirkan.

Belum lama ini, berbagai mainan buatan China telah ditarik dari rak-rak supermarket karena cat pada mainan tersebut mengandung sejumlah logam berat yang sangat tinggi dan dapat mengancam keselamatan anak-anak.

Kursus Membuat Telur Buatan Diiklankan Secara Online di China Fakta telur buatan bukanlah hal baru di China . Kursus-kursus latihan untuk "membuat telur buatan" tersebar luas di Beijing, Provinsi Henan , Shandong , Hebei dan Guangdong. Seorang wartawan Epoch Times telah melakukan pencarian di Internet dan menemukan banyak iklan seperti itu. Kelas-kelas dilakukan dari satu sampai dua hari dan biayanya berkisar antara 300 sampai 800 yuan (40-100 dolar AS).

Sebuah pusat latihan tertentu di Kota Shangqiu mengajarkan teknik pembuatan telur buatan dan memberikan cetakan gratis dalam kursus tersebut. Pusat latihan tersebut menjamin bahwa "Anda sulit dapat membedakan bentuk dan rasa antara

produk kami dengan telur yang sebenarnya."

Email di atas bercerita mengenai telur ayam palsu yang banyak diproduksi di Cina dan di pasaran berharga sekitar setengah kali harga telur asli. Pesan tersebut menjelaskan bahwa telur palsu diciptakan dari bahan-bahan kimia, termasuk gelatin, asam benzoat, material penggumpal, tawas dan "air ajaib". Pesan tersebut juga memperingatkan bahwa yang memakan telur palsu akhirnya bisa menyebabkan dementia karena tawas yg digunakan dalam proses produksinya.

Versi cerita ini sudah beredar di berbagai blogs dan forum dan sudah beredar via email selama beberapa tahun. Cerita mendapat semakin banyak perhatian sesudah diterbitkan di Consumerist.com pada Mei 2007.

Consumerist.com mendasarkan ceritanya pada laporan di "Internet Journal of Toxicology"(IJT). Tetapi, artikel di blog What Tian Has Learned mendiskusikan cerita secara detail dan akhirnya memutuskan bahwa cerita ini adalah hoax (tipuan). Seorang pembaca artikel menghubungi redaktur IJT, yang menjawab bahwa telah terjadi kesalahan dalam publikasi cerita tersebut, dan saat ini cerita tersebut sudah dihilangkan.

Artikel di Consumerist.com memang terhubung dengan versi laporan asli yang diarsipkan di IJT, tetapi ternyata robot.txt pada IJT memblock cerita "Telur Palsu" tersebut dan artikel yang diterbitkan lebih dulu lainnya sehingga tidak muncul lagi pada muncul di arsip internet IJT. Consumerist.com pun mengakui bahwa cerita mungkin menjadi tipuan.

Desas-desus mengenai telur buatan di Cina mungkin berasal dari artikel berita Cina 2004. Menurut artikel Xinhua News Agency yg dibitkan pada tgl 28 Desember 2004, seorang pedagang kaki lima menjual telur yang ternyata "buatan” kepada seorang penduduk Handan. Uji terhdap telur tersebut mengungkapkan bahwa telur palsu dibuat dari kalsium karbonat, zat tepung, damar, gelatin dan produk kimia lain.

Dalam artikel tersebut juga terdapat foto, yang menurut dugaan, menunjukkan salah satu telur palsu yang ditampilkan bersama telur asli. Tetapi, tidak ada penjelasan di foto tersebut mana telur yang asli dan mana telur yang palsu. Mungkin referensi-refernsi di bawah artikel ini dapat menjadi pedoman Anda lebih lanjut.

Logikanya, kejadian seperti yang digambarkan sangat tidak masuk akal bisa terjadi. Tapi, jika memang hal itu terjadi, tidak ada bukti yang cukup kuat bahwa pembuatan dan penjualan telur palsu di Cina tersebar sangat luas, bahkan dapat dijadikan kursus pelatihan pembuatan telur yang sama sekali tidak dapat dibedakan dengan telur asli yang kelas tinggi sekalipun. Jika memang benar, seharusnya cerita seperti itu dapat menyedot perhatian dunia untuk pemberitaannya.

Sebaiknya diperhatikan bahwa gambar telur pada artikel yg dimuat di Xinhua News Agency dengan cepat terungkap sebagai telur palsu karena selama pemasakan, kuning telur dan putih telur bercampur, telur menjadi sangat keras sesudah direbus dan tidak berbau seperti telur asli.
Sebaliknya, gambar telur palsu di versi berikutnya pada cerita tersebut menunjukkan telur bisa dimasak seperti telur asli dan memiliki rasa yang mirip. Sangat tak mungkin bahwa telur yang dibuat dari “ramuan” bahan kimia, termasuk tawas, akan memiliki rasa dan bau yang sukar dibedakan dengan telur asli.

Selain itu, gambar metode produksi telur palsu nampak cukup padat karya yg membuat curiga. Sesudah memasukkan biaya bahan dan waktu yang dihabiskan untuk produksi, sulit percaya bahwa telur palsu bisa dijual dengan setengah harga telur asli. Pada umumnya, pedagang/produsen termotivasi untuk membuat barang palsu karena membuat produk palsu bisa menekan biaya yang digunakan untuk membuat produk asli, sehingga produsen akan mendapatkan keuntungan yang banyak dengan mudah. Dalam kasus ini, keuntungan seperti itu nampaknya tidak mungkin.

Bahan tawas pun sebenarnya kadang digunakan pada hal-hal yang berhubungan dengan makanan, contohnya sebagai pengeras gelatin dan memang membahayakan memang bahkan fatal untuk manusia jika dikonsumsi di atas level batas yang diperbolehkan. Dan aluminium sudah dihubungkan dengan penyakit Alzheimer.

Yang jelas, sampai terdapat bukti-bukti ilmiah yang dapat menjelaskan lebih akurat, rumor seperti ini anggap saja angin lalu.


(Sebagaimana dikutip dari http://www.hoax-slayer.com/fake-eggs-china.shtml , dengan perubahan seperlunya).

Referensi:

How To Make A Counterfeit Egg, China Style
Hoax - Chinese Counterfeit Eggs
Artificial eggs into Handan (In Chinese)
Artificial eggs into Handan (Google Translation)
China, a Haven for Fake Goods
Alum
The facts about human health and aluminum in drinking water
Egg Piracy In China


Similar Articles:
Cooking an Egg with Mobile Phones
Japanese Sheep for Poodles Hoax








0 comments: